Sabtu, 26 Oktober 2013

Manis di Awal, Pahit pada Akhirnya

Berjanjilah 'tuk belajar mencintaiku
Berjanjilah kau kan ada untukku
Berjanjilah 'tuk selalu menemaniku
Walau kau hanya sebuah mimpi untukku
Tapi cintaku tak akan berhenti walau sampai disini~

Adakah cara untuk melupakanmu? Melupakan semua tentangmu, bayanganmu, cintamu dulu, kenangan bersamamu, semua yang berkaitang denganmu.
Hanya sakit yang kuterima jika aku tetap mengenang semuanya.
Aku tak mampu melihat bayangan dirimu yang ada di sekelilingku, kau seakan terus ada di dekatku, menghantuiku, apapun yang ku lakukan aku kembali teringat denganmu.
Karena dulu, dulu semua kita lakukan bersama. Berdua. Kau dan aku. Kita.
Andai aku mempunyai tombol delete di otakku, aku akan menghapus semua kenangan tentangmu.
Seakan kau tak pernah ada.
Andai aku bisa memilih mana yang harus ku ingat dan mana yang harus ku hapus dari pikiranku.
Maka aku akan menghapus namamu dalam hidupku.
Seakan kau tak pernah datang ke dalam hidupku.
Andai otakku seperti handphone yang dapat di instal ulang, aku ingin kembali seperti dulu lagi.
Saat dimana kau belum hadir dihidupku.
Andai aku menyimpan Smadav di otakku, akan ku musnahkan semua virus yang terus mengingatkanku akan engkau.
Karena kau begitu berpengaruh bagi hidupku.
Kalau dulu kau menjadi alasan aku begitu bersemangat dalam memulai aktivitasku, maka sekarang kau pun menjadi alasan bagiku untuk malas melakukan hal apapun.
Begitu hampa, begitu kosong, begitu hambar hidupku tanpamu.
Berlebihan memang, tapi sungguh itulah yang kurasakan.
Andai aku bisa memilih, aku tak ingin mengenalmu.
Karena dengan mengenalmu aku dapat merasakan bahagia sekaligus sakit.
Manis di awal, pahit pada akhirnya :')

Karya  : Lidya Christin Silalahi
Sumber: http://martabakmietelor.blogspot.com/2013/04/manis-di-awal-pahit-pada-akhirnya.html

Tidak ada komentar: